SII (Strategy of Information Integration)

SII (Strategy of Information Integration) dirasakan perlu untuk menyelesaikan integrasi sistem yang tidak berhasil. Karena salah satu permasalahan rumit yang kerap dijumpai para praktisi teknologi informasi adalah ketika menghadapi tantangan dimana sejumlah sistem informasi yang berbeda harus diintegrasikan. Peristiwa yang dimaksud misalnya terjadi pada saat aktivitas merger dan akuisisi, penggabungan satu atau dua institusi pemerintahan, kerjasama program berbasis lintas sektoral, dan lain sebagainya. Tanpa  adanya strategi yang jelas, maka sering kali kegiatan integrasi sistem tersebut menemui jalan buntu, atau tidak berhasil. Kunci permasalahan terjadinya fenomena tersebut pada dasarnya terletak pada kesalahan pemilihan pendekatan atau metodologi proses terkait. Dalam menghadapi tantangan ini, metodologi yang dipergunakan harus mampu menjawab berbagai kendala teknis maupun non teknis yang sering dijumpai pada setiap isu penggabungan. Artinya, metodologi yang dipakai harus dibangun dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimaksud tersebut.

Maka dari itu perlu adanya SII (Strategy of Information Integration) yang berarti Strategi Integrasi Informasi agar penyelesaian dari integritas sistem tersebut tidak lagi mendapatkan jalan buntu.

Ada 6 tahap integrasi, antara lain :

  • Tahap I: Eksploitasi Kapabilitas Lokal

Pada tahap ini, perlu dilaksanakan pengembangan kapabilitas dari sistem informasi masing-masing organisasi. Agar dapat memahami secara benar batasan maksimal kemampuan sistem informasi dalam menghasilkan kebutuhan manajemen strategis dan operasional organisasi yang bersangkutan. Hasil dari tahap ini adalah pemahaman dari keunggulan dan keterbatasan sistem informasi dari masing-masing organisasi dan segenap pihak yang bekerjasama.

  • Tahap II: Lakukan Integrasi Tak Tampak

Setelah Tahap I dilakukan, maka tahap berikutnya adalah saling tukar-menukar sistem informasi yang telah di fikirkan. Kemudian organisasi-organisasi yang terlibat berkumpul untuk memikirkan kepentingan-kepentingan menuju keberhasilan. Hasil dari tahapan ini adalah kesadaran dan kepercayaan untuk menemukan solusi.

  • Tahap III: Kehendak Berbagi Pakai

Tahap berikutnya, mengevaluasi seberapa efisien dan optimum kah solusi yang telah didapat dari tahap sebelumnya dalam keterkaitannya dengan sumber daya organisasi. Dan pada tahap ini, telah mulai menentukan apa saja yang digunakan dalam masing-masing organisasi. Hasilnya adalah mulai bergesernya pemikiran-pemikiran yang didominasi oleh faktor emosional.

  • Tahap IV: Redesain Arsitektur Proses

Pada Tahap ini CIO akan mengkaji terlebih dahulu, kemudian merancang arsitektur proses baru yang akan dipresentasikan kepada petinggi-petiggi organisasi. Hasil dari tahap ini adalah kesepakatan untuk melakukan kolaborasi dengan memperhatikan nilai dari pemegang kepentingan utama dari seluruh organisasi yang berkolaborasi.

  • Tahap V: Optimalkan Infrastruktur

Hasil dari tahapan ini adalah sebuah sistem informasi terpadu yang dapat bekerja secara efektif melayani berbagai kepentingan dari berbagai sudut.

  • Tahap VI: Transformasi Organisasi

Maksud tahapan terakhir ini adalah mentransformasikan masing-masing organisasi yang diakibatkan dari dinamika kebutuhan lingkungan eksternal organisasi yang adaptif terhadap berbagai perubahan.


    Sumber:

    http://perpus.yipd.interaksi.web.id/sub/articledetail/Evolusi-Strategi-Integrasi-Sistem-Informasi-Ragam-Institusi-Kiat-Memecahkan-Permasalahan-Politis-dalam-Kerangka-Manajemen-Perubahan

    http://www.docstoc.com/docs/37143778/EVOLUSI-STRATEGI-INTEGRASI-SISTEM-INFORMASI-RAGAM

    Leave a comment